Ini adalah kue yang aku terima dari salah satu orang tua murid karena putrinya ulang tahun. Ketika aku memakan kue ini aku tersadar bahwa aku memakan kue yang cantik ini di hari lahir kamu. Aku menghabiskan kue itu sambil pikiranku melayang bersamamu. Membayangkan kita bisa memakan kue ini bersama. Membayangkan kita bisa bersanding bersama di hari lahirmu. Tapi apa daya, jarak antara kita hanya bisa saling mendoakan dari balik pintu kamarku.
Ketika aku berfikir tentang aku dan kamu yang tak bisa bersanding di hari lahirmu tahun ini. Aku teringat akan tahun lalu, ketika aku masih di Jakarta. Saat itu di hari lahirmu aku juga baru sempat mengucapkan kepadamu di saat pagi datang (kalau aku tak salah ingat). Tapi yang pasti aku ingat ketika hari lahirmu adalah aku sedang melihat indahnya Ancol bersama teman-teman kerjaku.
Walau jarak memisahkan kita, bukan berarti kita tak bisa saling memberi kabar, bukan berarti aku dan kamu tidak saling mengetahui kegiatan masing-masing. Karena selama aku mengenal kamu dari tahun 2009, aku dan kamu masih saling berkomunikasi dengan baik walau laut memisahkan antara pulau Jawa dan Kalimantan. Walau beberapa kali kita sempat lost kontak karena ada beberapa hal, pada akhirnya kita masing saling berkirim pesan karena kita tahu bahwa salah satu dari kita sedang menunggu kabar tentang kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar