121010-050917
Sudah 7 hari aku melepas status "berpacaran". Ya tepat selasa minggu lalu aku memutuskan untuk putus dengan bang ozy. Berat memang untuk mengambil keputusan itu. Di satu sisi aku masih sayang dan masih ingin berjuang bersama dia, tapi di sisi lain aku belum dapet restu dari keluargaku. Ini kali ke-2 ku putus dengan bang ozy. Dulu pernah putus tapi hanya bertahan satu hari. Karena aku sering meminta putus dengan bang ozy di saat ada masalah tetapi bang ozy selalu mempertahankan hubungan kita, dan pada akhirnya saat itu dia mengalah padaku. Tetapi keesokan harinya kita memutuskan untuk memperbaiki dan melanjutkannya.
Dan kali ini dia dengan kelapangan hati menerima keputusanku kembali. Dan sejak selasa kemarin kita masih berhubungan baik dengan masih sering kontak, entah itu telfon ataupun mengobrol lewat BBM. Dalam hati kita sama-sama kacau, kita masih sering saling memikirkan, kita masih sayang, tapi apa daya status hubungan ini sudah berubah menjadi MANTAN.
Bagiku dia adalah mantan terindah, bagiku dia mantan yang punya banyak arti.
Saat putus kemarin aku melihat dia yg lain, ya dia berbeda dengan biasanya dan dia memang merasakan hal itu. Dia begitu tenang, dia begitu terbuka, begitu lapang dada bagiku. Dan ketika itu kita saling meminta maaf dan saling mendoakan untuk kebaikan kita masing-masing.
Dan selama seminggu ini sebenarnya aku berharap bisa memperbaiki hubungan ini lagi, tapi ternyata kenyataannya berbeda. Dia benar-benar sudah mengikhlaskan aku pergi, dia sudah menerima dengan lapang dada keputusanku. Sedangkan aku masih merasa tergoncang, aku bertanya-tanya dengen diriku sendiri, apakah ini jalan yang benar yang telah aku pilih?
Sekarang aku menyadari bahwa mengambil sebuah keputusan itu harus difikir dengan baik-baik, lihat baik dan buruknya, lihat bagaimana kedepannya. Dan aku menyadari ketika kita sudah memutuskan sebuah keputusan, maka kita tidak bisa mencabutkan, jika pada akhirnya kita menyesali keputusan kita, maka kita harus menanggungnya.
Sekarang ku hanya bisa berdoa, semoga tidak ada yang tersakiti di antara kita. Dan semoga memang ini yang terbaik, walaupun dalam hati aku masih ingin memiliki masa depan denganmu. Maaf jika aku serakah. Maaf jika aku suka plin plan. Aku benar-benar tidak tau harus bagaimana. Semua bayangan kita tentang masa depan yang indah antara aku dan kamu harus hancur karena diriku.
Maafkan aku masih menyayangimu.