hai sobat wArNa..
klo postingan kemarin itu catatan di tahun lalu yg aku pindah ke sini, sekarang aku punya cerita baru yg mau aku bagi..
Di hari ini, cowok ku pergi ke acara pernikahan teman nya... seperti biasa, dia yang menjadi sopirnya.
Bagaimana jika cowoknya sendiri di perlakukan seperti itu oleh wanita lain? Apa dia tak bisa merasakan sakitnya?
Inilah ceritaku sore ini. Semoga di balik semua ini ada cerita lain yang bisa membuatku tersenyum.
klo postingan kemarin itu catatan di tahun lalu yg aku pindah ke sini, sekarang aku punya cerita baru yg mau aku bagi..
Di hari ini, cowok ku pergi ke acara pernikahan teman nya... seperti biasa, dia yang menjadi sopirnya.
kemarin dia cerita, klo jam 5 pagi tadi dia harus mengambil motor di kaliurang. Lalu jam 7 dia harus pergi ke salah satu rumah teman wanitanya. sebut saja dia R.
Asal kalian tau, dulu aku cemburu berat sama R karna dari cerita cowokku aku menangkap bahwa R juga menyukai cowok ku. Tapi masalah itu sudah selesai, karna mereka telah bertatap muka hanya untuk mengetahui kebenaran hati masing-masing. Tapi yang aku sayangkan, cowokku mengaku masih menyukainya, padahal dia mengatakan itu hanya untuk menghibur R saja. Tapi.. y sudahlah, yang penting cowokku menyadari bahwa R memang menyukai dirinya.
Kembali ke cerita hari ini....
Lagi-lagi orang yang duduk di kursi mobil bagian depan adalah si R. Aku tau, itu dia lakukan juga karna teman-temannya. Aku merasa teman-temannya suka menjodohkan mereka, sampai sekarang pun aku masih sering merasa gerah dengan sikap teman-temannya, seolah-olah mereka tak bisa menghargai kehadiranku sebagai wanita dari kekasihku.
Saat cowokku menceritakan ini, aku sudah bisa menerima hal itu.
Tapi ada satu cerita yang membuatku menangis hari ini..
Semalam tadi cowokku berpesan padaku, dia ingin di bangunkan pukul 5 pagi. Sebenarnya aku sudah menyalakan alarm karna aku tau, sedikit saja aku terlambat membangunkannya, dia akan marah padaku.
Tapi karna aku terlalu mengantuk, aku baru bangun pukul 6 pagi. Alhasil aku hanya bisa mengirimkan SMS untuk mengatakan kata maaf.
Pukul 7.30 cowokku sudah sampai di rumah R dan menyempatkan menelponku. Dia tidak marah denganku karna tak membangunkannya pagi tadi.
Dan siang tadi setelah cowokku sampai di tempat acara. Dia mengatakan padaku alasan mengapa dia tak marah padaku.
" kamu tau knp tadi aku g marah sama kamu?"
"enggak"
"tadi yang ngebangunin aku si R. Tepat pukul 5 pagi. Makanya aku g marah sama kamu, karna aku heran kenapa orang yang ngebangunin aku adalah orang yang g kusuruh untuk membangunkan. Sedangkan orang yang kusuruh membangunkan malah g bangunin"Seketika itu juga air mataku menetes. Aku sedih, kenapa bukan aku yang membangunkan cowokku. Aku marah pada diriku sendiri. Tapi di sisi lain, ada perasaan yang dulu pernah ku buang. Aku tak bisa menerima sikap R terhadap cowokku. Bagiku sikapnya berlebihan. Apa dia tak bisa mengerti perasaanku?
Bagaimana jika cowoknya sendiri di perlakukan seperti itu oleh wanita lain? Apa dia tak bisa merasakan sakitnya?
Inilah ceritaku sore ini. Semoga di balik semua ini ada cerita lain yang bisa membuatku tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar